Selasa, 12 April 2011

deathcore

Sejarah Deathcore:
Deathcore merupakan
penggabungan dua genre musik:
metalcore dan death metal,
maksudnya gabungan disini,
mereka memfusionkan antara
ketukan drum metalcore dan
deathmetal, vokal growl ala death
metal dan scream ala metalcore. ciri
ciri band deathcore yaitu lebih
mengedepankan breakdown. teknik
vokal dan growl scream
berbarengan.
Deathcore berkembang sebagai
turunan dari Death Metal dengan ciri
khas lirik yang persis Death Metal,
yaitu tentang kematian, neraka,
setan, dan nuansa-nuansa mistik.
Kebanyakan dari Death Metal adalah
orang-orang atheis, sedangkan
Deathcore kebanyakan adalah
orang-orang agnostik.
Pada mulanya dipelopori oleh band-
band seperti Dying Fetus,
Suffocation dan Crytopsy dan
sebagainya. Pada era 2000′an
semakin banyak band deathcore
yang bermunculan seperti Job For A
Cowboy, The Red Chord, All Shall
Perish,Suicide Silence, Bring Me the
Horizon dan lain-lain.
Karakteristik Musik Deathcore:
Vokal Deathcore lebih sering growl
campur scream seram seperti
Grindcore, namun ciri khas
Deathcore menonjol dengan
melakukan teknik slamming.
Slamming adalah teknik growling
yang berkesan suara babi. Sering
disebut“Piggy Sound”. Tergantung
dari lagu-lagunya, biasanya hanya
sekedar“huiiiik” (tanpa lirik). Gitar
Deathcore terkadang stem gitar dari
drop D sampai B (tergantung
apresiasi musik itu sendiri). Biasanya
tipe ritmik chord-chord pentatonik.
Melodinya pun berkarakter, dari
yang kromatik biasa sampai
arpeggios. Drum Hampir semua
metal, drumnya selalu memakai
double bass. Namun, Deathcore
memiliki ciri khas tersendiri dalam
teknik drum yang sering disebut
blasting. Blasting adalah teknik
menghentak snare lebih banyak
ketimbang cymbal. Teknik Blasting
itu sendiri sering muncul dalam
musik-musik jazz.
Deathcore sendiri cenderung
bertempo cepat, hampir mirip aliran
metal old school yang bersifat
hancur-hancuran namun masih ada
grip-grip yang melodian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar