Kamis, 14 April 2011

SlashKonser pahlawan gitar legendarisnomor dua di dunia

bisa jadi menunggu konser Guns N’
Roses (apalagi formasi klasik) di
Jakarta sama mustahilnya dengan
berharap U2 datang ke Indonesia
bagian manapun. Namun
menyaksikan aksi serpihan signifikan
dari salah satu band terdahsyat
dalam sejarah rock dunia sepertinya
cukup memuaskan”selera untuk
menghancurkan”. Apalagi sosoknya
yang begitu melegenda dan ikonik
(rambut kribo dengan topi
tingginya) juga merembes hinggak
ke anak-anak kecil yang terobsesi
memainkan gitar seperti dirinya
dalam game Guitar Hero. Mimpi
puluhan ribu orang inilah yang
kemudian diwujudkan secara nyata
oleh promotor Mahaka
Entertainment dan Gudang Garam
dengan memboyong sang gitaris
legendaris ke Indonesia.
Dan Slash pun membayar
semuanya dengan tunai di Istora
Senayan, Jakarta kepada sekitar
5000 penonton yang telah puluhan
tahun menunggu kedatangannya,
hanya tiga hari setelah ia sukses
membakar Surabaya. Sejak petang
para penonton tampak telah
menunggu di depan pintu gerbang.
Seorang anak muda tanggung
bahkan terlihat membawa poster
bertuliskan tegas”Fuck Buckethead,”
cukup menjelaskan posisi dia
sebagai penggemar gitaris GN’R
yang mana.
Sebelum Slash tampil, penonton
diajak warming-up bersama
penampilan apik All Indonesian Rock
Stars yang terdiri dari Anji (Drive),
Candil, Andy (/rif), Abdee Negara
(Slank), Baron (Soulmate), Yoyo
(Padi), Sandy (PAS), dan Thomas
(GIGI). Secara bergantian mereka
menghajar penonton dengan hits
masing-masing band seperti
“Rocker Juga Manusia” (Seurieus),
“Katakanlah” (Drive), ”Sobat” (Padi)
hingga ”Loe Toe Ye” (/rif). Di luar
dugaan, walau hanya sekadar aksi
pembuka namun sambutan para
penonton bagi kolaborasi rocker
nasional ini cukup panas.
Setelah gegap gempita membahana
ke seluruh Istora, akhirnya Slash
featuring Myles Kennedy pun
menghajar Jakarta dengan nomor
pembuka”Ghost” dari album self-
titled miliknya. Lagu yang aslinya
dinyanyikan oleh vokalis The Cult
Ian Astbury ini dengan mantap
dinyanyikan oleh Myles yang juga
merupakan vokalis Alter Bridge.
Disusul dengan nomor milik Slash’s
Snakepit, ”Mean Bone.” Slash terlihat
kerap berganti gitarnya di setiap jeda
lagu, pemandangan yang banyak
membuat penonton di depan bibir
panggung berkomentar keheranan.
Mendadak di pembukaan lagu ketiga
terdengarlah bunyi cow bell yang
merupakan intro hit lawas Guns N’
Roses ”Night Train,” tanpa perlu
komando lagi ribuan penonton pun
bersorak kegirangan dan resmi di-
mulailah karaoke massal. Slash
seperti bergeming melihat penonton
yang mulai terbakar, ia terus saja
menyiramkan bensin melalui
permainan gitarnya yang sangat
cool.
Beberapa kali Slash terlihat
menampilkan gaya antik miliknya,
bermain gitar sambil berlari miring,
sekejap memori saya kembali ke era
video Guns N’ Roses Use Your
Illusion I (World Tour 1992 in
Tokyo).
Harus diakui vokalis Myles Kennedy
sukses mencuri perhatian penonton
karena karakter vokalnya yang
sangat lentur, bisa terdengar mirip
Axl Rose (bahkan terkadang lebih
bagus), Scott Weiland atau bahkan
Eric Dover (Slash’s Snakepit). Tak
heran jika Led Zeppelin bebe-rapa
waktu lalu sempat mengaudisi
dirinya sebagai vokalis pengganti
Robert Plant karena penampilannya
sungguh prima.
Kegemilangan vokal Myles terus
berulang di lagu-lagu Slash
berikutnya, mulai dari”Sucker Train
Blues” (Velvet Revolver), ”Nothing
To Say” yang sangat Avenged
Sevenfold-esque hingga nomor
”Starlight” yang bluesy.
Hampir di semua lagu milik Guns N’
Roses para penonton ikut bernyanyi
bersama, apalagi kebanyakan
nomor yang dimainkan adalah hits
lawas seperti”Civil War,” ”Rocket
Queen” dan tentunya yang paling
disambut gegap gempita, ”Sweet
Child O’Mine.” Lagu tersebut
menjadi highlight konser Slash,
terbukti dengan seisi Istora seperti
tak ingin memberikan kesempatan
bagi Myles untuk bernyanyi.
Beberapa saat sebelum ”Sweet Child
O’Mine” digelontorkan, Slash juga
sempat melakukan solo blues 12 bar
selama sekitar 15 menit, tentunya
dengan memainkan pula theme
song film mafia favorit semua orang
sepanjang masa, The Godfather.
Menurut saya ini adalah momen
terbaik dari konser Slash featuring
Myles Kennedy ini, terbukti dari
bangkitnya bulu roma di sekujur
tubuh saya ketika menyaksikannya.
Total Slash memainkan 16 lagu
termasuk dua lagu encore yang
dimainkan oleh Slash secara
telanjang dada(”By the Sword”).
Seorang teman yang fanatik Guns N’
Roses berkata jika Slash sudah
topless berarti dia sangat terkesan
dengan crowd Jakarta. Mungkin ada
benarnya. Dan”Paradise City” pun
menutup konser yang sangat gegap
gempita dan berkesan pada malam
itu.”Oh, won’t you please take me
hoooome.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar